Buat teh seperti biasa, untuk perliter air tambahkan 2 sdt teh hijau/hitam (bisa juga teh celup) ke dalam air yang baru mendidih. Biarkan hingga ± 15 menit kemudian saring teh tersebut untuk memisahkan ampasnya.
Tambahkan gula pasir sebanyak 5 sendok makan untuk perliter air kemudian aduk hingga larut. (takaran gula dan teh sama seperti kita membuat teh untuk di minum, jadi ukurannya bisa di sesuaikan dengan selera kita).
Diamkan air teh tersebut hingga dingin atau sama dengan temperatur ruangan. (kombucha tea akan mati jika berada dalam cairan yang panas).
Jika air teh sudah dingin, tuangkan air teh tersebut kedalam toples yang berisi jamur kombucha.
Tutup rapat toples yang berisi jamur dengan kain biar udara mengalir bebas kemudian ikat mulut toples dengan karet agar semut, lalat, nyamuk atau kotoran lain tidak masuk kedalam toples.
Simpan toples yang berisi jamur di tempat yang teduh dan jangan sampai kena sinar matahari langsung, jangan di pindah – pindah tempat untuk menghindari goncangan.
Tunggu 7 hingga 14 hari untuk memaksimalkan proses fermentasi, semakin lama proses fermentasi akan semakin asam rasanya.
Untuk mengambil air teh hasil fermentasi dari dalam toples anda siapkan gelas atau botol atau wadah yang berbahan seperti gelas yang polos (bening) dan tidak berwarna atau bergambar. Jangan taruh air teh hasil fermentasi ke dalam wadah yang berbahan plastik atau metal karena zat asam (acids) yang terbentuk akan bereaksi pada metal, selain itu wadah atau tempat yang ada warna atau gambarnya juga tidak boleh digunakan karena akan mudah larut dan bisa membahayakan.
Tuangkan (saring) air teh hasil fermentasi dari dalam toples kedalam botol atau wadah yang anda siapkan tadi, dan ingat!!! sisakan kira – kira 10% dari isinya untuk keperluan fermentasi berikutnya.
Kemudian botol yang berisi air teh hasil fermentasi tersebut anda panaskan atau taruh dalam kulkas untuk menghentikan proses fermentasi.
Setelah selesai penyimpanan kemudian anda keluarkan jamur yang masih di dalam toples dan cuci dengan air bersih yang mengalir, jika sudah di cuci segera masukkan kembali ke dalam toplesnya.
Setelah itu tambahkan teh manis kedalam toples yang berisi jamur, langkah – langkahnya seperti di awal tadi.
Cara Membuat Teh Kombucha
Apa Itu Teh Kombucha?
Bagi Anda yang baru pertama kali mendengar nama kombucha tea, mungkin bertanya – tanya, apa itu kombucha tea? dan apa bedanya teh kombucha dengan teh yang biasa di minum oleh kebanyakan orang itu?
Minuman kesehatan teh kombucha itu sebenarnya teh juga, teh yang biasa di minum oleh kebanyakan orang, tapi mendapat pengolahan tambahan berupa proses peragian atau fermentasi menggunakan jamur kombucha. Proses peragiannya mirip dengan proses penciptaan yoghurt, yang dihasilkan dari fermentasi susu dengan bibit ragi yoghurt.
Jamur kombucha sendiri bukan jamur beneran. Ia koloni dari hasil simbiosis antara ragi dan berbagai bakteri, yang dikenal dengan singkatan “scoby” (symbiotic colony of bacteries and yeasts). Jamur itu akan mengolah air teh gula, sehingga menghasilkan zat-zat atau senyawa yang berguna bagi kesehatan tubuh. Larutan kombucha juga mengandung beragam bakteri dan ragi hidup yang juga memiliki banyak manfaat.
Jamur kombucha (jamur dipo / jamur super) yaitu membran jaringan jamur yang berbentuk piringan datar yang bersifat gelatinoid dan liat, jamur tersebut hidup dalam larutan nutrisi teh dan gula (teh manis) yang akan tumbuh secara berulang sehingga membentuk susunan piringan berlapis. Piringan pertama akan tumbuh pada lapisan paling atas yang akan memenuhi lapisan, kemudian disusul oleh pertumbuhan piringan berlapis-lapis dibawahnya yang akan menebal. Bila dirawat secara benar, maka jamur ini akan tumbuh pesat dan sehat, sehingga akan hidup sepanjang umur pemiliknya secara turun temurun.
Kombucha tea merupakan produk minuman tradisional hasil fermentasi larutan teh dan gula dengan menggunakan starter mikroba kombucha yang di fermentasi selama 7 – 14 hari. Kombucha tea (teh kombucha) adalah ramuan minuman kuno yeng merupakan hasil simbiosis murni dari bakteri dan ragi kombucha. Pada jaman dulu teh kombucha sering di gunakan untuk menyembuhkan segala macam jenis penyakit dan banyak di gunakan di setiap rumah tangga di berbagai negara karena rasanya yang segar dan sangat bermanfaat bagi tubuh.
Selama proses fermentasi dan oksidasi berlangsung, terjadi bermacam – macam reaksi pada larutan teh manis secara asimilatif dan disimilatif. Jamur teh memakan gula, dan sebagai gantinya memproduksi zat – zat bermanfaat dalam minuman tersebut seperti asam glukuronat, asam laktat, vitamin, asam amino, antibiotik, serta masih banyak lagi zat – zat yang lain. Maka dari itu, jamur kombucha ini bagaikan sebuah pabrik biokimia mini.
Sejarah Teh Kombucha (Kombucha Tea)
Kata kombucha diambil dari sebuah cerita pada zaman kekaisaran jepang yaitu Kaisar Inkyo yang menderita sakit sembelit selama bertahun – tahun, sang Kaisar sangat tersiksa karena harus memerintah kerajaan dalam keadaan menderita sakit yang tak kunjung sembuh. Kemudian pada tahun 414 M, seorang tabib Korea bernama Kombu menemukan ramuan ajaib yang berhasil menyembuhkan penyakitnya. Lalu ramuan ajaib tersebut diberi nama “Kombucha”, kata “kombu” diambil dari nama si tabib tadi dan “cha” yang artinya adalah teh. Di berbagai daerah dan Negara nama Kombucha tea disebut juga dengan manchurian tea mushrom, fungus japonicum, olinka, kargasok tea, tea kwas, heldenpise, olga tea, atau mogu tea. Sedangkan di jawa orang biasa menyebutnya dengan jamur dipo atau jamur super.
Teh kombucha di yakini telah dikenal lebih dari 2.000 tahun lalu. Ramuan ini diperkirakan berasal dari daerah Siberia bagian selatan, tepatnya daerah bernama Kargasok yang berbatasan dengan Cina. Penduduk kargasok berumur panjang (rata-rata lebih dari 100 tahun), tetap aktif dan selalu tampak sehat. Para peneliti juga mendapati, hampir tidak ditemukan penyakit kanker diantara penduduk Kargasok yang rajin mengkonsumsi kombucha sebagai minuman sehari – hari. Dari sini kombucha kemudian menyebar ke Cina terutama Manchuria, sehingga dikenal dengan nama manchurian tea mushrom. Melalui perdagangan jalur sutera, ia dibawa ke Asia Tengah, Asia Barat, dan Eropa. Hingga kini kombucha tea telah dikenal di berbagai Negara dan karena khasiatnya yang luar biasa tersebut banyak memunculkan penelitian – penelitian yang dilakukan oleh para dokter spesialis.
Dulu kombucha tea sangat popular dan terkenal, tapi pada saat perang dunia jamur kombucha tersebut sempat kehilangan popularitas karena kekurangan pasokan teh dan gula pada masa itu. Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, kini kombucha tea mulai di gemari kembali oleh masyarakat.
Kombucha tea masuk ke Indonesia pertama kali karena dibawa oleh seorang penerbang yang tinggal di Ujung Pandang, dengan tujuan untuk mengobati kedua orang tuanya yang menderita stroke, kelumpuhan dan menderita penyakit gula kronis. Ternyata setelah mengkonsumsi Kombucha tersebut, mereka berhasil disembuhkan. Sejak saat itu, Kombucha mulai dibudidayakan dan dikembangkan di Indonesia (Suprapti, 2003).
Banyak masyarakat Indonesia belum mengetahui dan mengenal kombucha. Bahkan, mungkin mendengar namanya pun masih asing. Padahal, pemanfaatan kombucha tea untuk pengobatan sudah cukup lama diterapkan di Indonesia, yakni decade 1930-an. Kombucha atau sering disebut teh kombu adalah larutan hasil fermentasi atau hasil peragian larutan teh, gula dan “jamur” kombu (Naland, 2004).